PENGELOLAAN KEUANGAN RUMAH TANGGA PEDESAAN Bagian 1


Bagian Satu
APA DAN UNTUK APA UANG?

Semua orang di muka bumi menggunakan uang. Hampir setiap hari, setiap orang membicarakan uang. Mengapa demikian??? Karena hampir segala hal memerlukan uang. Membeli kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, sampai kebutuhan yang mewah semuanya memerlukan uang. Untuk membeli beras, daging, ikan, sayuran, tempe, tahu, susu, pakaian, beli sepeda motor harus menggunakan uang.

Dengan uang kita bisa membiayai pendidikan anak, [1]membayar biaya pengobatan, membayar tagihan listrik, telepon, air, membayar cicilan rumah, cicilan kendaraan bermotor, membeli sofa, tempat tidur, lemari, meja, kursi; dan membeli rumah, Dengan uang kita bisa menonton film, makan di restoran, menonton konser musik dan liburan ke tempat wisata.

Kita juga dapat mengumpulkan harta seperti: membeli perhiasan emas, membeli tanah, membeli rumah atau ditabung. Dengan uang, kita bisa memulai usaha, membantu yatim piatu, orang sakit, dan orang susah. Bahkan untuk menyeimbangkan kehidupan jasmani dengan kehidupan rohani, memerlukan uang.
Kita bisa membeli Kitab Suci, membeli buku-buku, memberikan sodakoh, zakat, atau menyumbang panti asuhan. Dengan uang, kita juga mempersiapkan kehidupan akhirat untuk memperoleh pahala dan keridhoan Allah……
Uang bukan hanya memenuhi kebutuhan pokok (primer), kebutuhan kedua (sekunder), kebutuhan ketiga (tersier), kebutuhan kehidupan sosial dan kemasyarakatan, dan kebutuhan keagamaan. Akan tetapi uang bisa juga mengubah ego atau harga diri seseorang.
Ada sebagian orang yang kalau memiliki uang, harga dirinya bisa terangkat, rasa percaya diri bertambah, berani mengeluarkan pendapat, berbicara di muka umum, dan berani mengambil tugas-tugas sosial.
Sebaliknya, ada juga orang yang kalau tidak punya uang merasa minder, rasa percaya diri bisa berkurang, bisa diam seribu bahasa dalam pertemuan dan tidak berani bicara; muncul rasa takut untuk terlibat pada aktifitas-aktifitas sosial. Begitu jauhnya peran uang, suami dan isteri bisa bercerai bahkan ada yang meninggalkan Allah SWT.
Sebagai orang beriman, tentunya kita harus mampu menahan diri dan mampu secara bijak untuk menggunakan uang yang kita miliki. Begitu juga dalam hal cara memperolehnya. Kita harus memperoleh uang dengan cara yang halal, yang diridhoi Allah SWT agar kita tetap menjadi orang yang bermanfaat dan tidak merugikan orang lain.

Kita harus selalu mengingat:
“BAHWA UANG ITU HANYALAH ALAT DAN BUKAN TUJUAN. JADI UANG ITU BUKANLAH SEGALANYA meskipun SEMUA ORANG PERLU UANG

Di dunia ini uang bukan segalanya. Tapi, memang hamper semua kebutuhan harus dipenuhi dengan menggunakan uang. Tidak dapat dipungkiri jika istilah tersebut yang sering diutarakan oleh banyak orang. Karena memang sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa uang diperlukan oleh semua orang dalam hampir segala bidang.

Jadi jangan sampai kita bekerja secara membabi buta untuk mendapatkan uang, karena uang bukan segalanya. Jangan sampai kita diperbudak nafsu untuk memenuhi keinginan yan tidak terkendali. Akan sangat menyenangkan kalau uang dapat bekerja untuk kita, Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan mengelola uang secara bijak, memanfaatkan penerimaan seefisien mungkin dengan cara mempersiapkan perencanaan yang baik, teliti dan konsisten. Tujuan penggunaan uang adalah: pemanfaatan secara tepat guna, berdaya guna dan berhasil guna.
Dalam buku ini akan dibahas mengenai cara yang mudah untuk mengelola keuangan rumah tangga, yang bertitik tolak dari perencanaan dan alokasi sumberdaya yang tersedia. Diharapkan, setelah mempelajari buku ini akan tumbuh niat dan kebiasaan pengelolaan keuangan rumah tangga yang tertata dan menumbuhkan kebiasaan baik bagi masing-masing rumah tangga.




Komentar